Komprehensif: Contoh Studi Kelayakan Bisnis Ice Cream

Halo Sobat Bisnis! Saat ini, ice cream menjadi makanan yang paling disukai di Indonesia. Hanya dengan harga yang terjangkau, kita bisa menikmati berbagai macam rasa ice cream.

Tak heran jika semakin banyak orang yang tertarik untuk membuka usaha ice cream. Namun, sebelum memulai bisnis ini, kita perlu melalui tahap studi kelayakan. Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas contoh studi kelayakan bisnis ice cream. Simak ulasannya di bawah ini!

1. Pendahuluan

Sebelum membahas tentang studi kelayakan, kita harus memahami terlebih dahulu konsep bisnis ice cream. Bisnis ice cream adalah bisnis yang bergerak di bidang kuliner dengan menyajikan ice cream sebagai produk utama. Ice cream disajikan dalam berbagai jenis rasa dan bentuk, seperti cone, cup, atau es krim goreng.

Namun, sebelum memulai bisnis ice cream, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti lokasi, modal, dan kelayakan bisnis. Berikut merupakan contoh studi kelayakan bisnis ice cream.

1.1. Visi dan Misi Bisnis

Visi dan misi bisnis adalah pandangan jangka panjang dan pendek yang ingin dicapai oleh bisnis. Visi dan misi juga akan menjadi landasan dalam mengambil keputusan bisnis ke depannya.

Visi dan misi bisnis ice cream misalnya adalah menjadi produsen ice cream terbaik di Indonesia dengan harga yang terjangkau dan rasa yang lezat.

1.2. Tujuan Bisnis

Tujuan bisnis adalah apa yang ingin dicapai oleh bisnis dalam waktu tertentu. Tujuan bisnis yang jelas akan memudahkan dalam merencanakan strategi bisnis.

Contoh tujuan bisnis ice cream adalah memperluas jaringan outlet ice cream menjadi 10 cabang dalam waktu 3 tahun.

2. Analisis Pasar

Pada tahap ini, kita perlu menganalisis pasar untuk mengetahui potensi bisnis ice cream di daerah tertentu. Hal-hal yang perlu dianalisis meliputi tingkat persaingan, target pasar, dan potensi pasar.

2.1. Analisis Persaingan

Sebelum membuka bisnis ice cream, kita harus menganalisis tingkat persaingan yang ada di daerah tersebut. Hal ini bertujuan agar kita bisa menemukan keunggulan dan strategi yang tepat untuk bersaing dengan kompetitor.

Contoh analisis persaingan adalah di daerah tersebut terdapat 5 outlet ice cream yang sudah beroperasi selama 3 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa bisnis ice cream memiliki potensi namun persaingan juga cukup ketat.

2.2. Analisis Target Pasar

Mengetahui target pasar adalah penting dalam memulai bisnis ice cream. Kita perlu mengetahui siapa target pasar kita agar bisa menyesuaikan produk dan strategi pemasaran.

Contoh analisis target pasar adalah di daerah tersebut banyak sekali anak muda yang menjadi target pasar bisnis ice cream.

2.3. Analisis Potensi Pasar

Analisis potensi pasar adalah mengetahui berapa besar potensi pasar untuk bisnis ice cream di daerah tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah bisnis ice cream berpotensi untuk berkembang atau tidak.

Contoh analisis potensi pasar adalah di daerah tersebut terdapat 30.000 pelajar yang merupakan target pasar bisnis ice cream.

3. Analisis Teknikal dan Produksi

Pada tahap ini, kita perlu mempertimbangkan teknik produksi yang digunakan, jumlah produk yang dihasilkan, dan peralatan produksi yang dibutuhkan.

3.1. Teknik Produksi

Ada banyak teknik produksi yang bisa dipilih dalam bisnis ice cream, seperti teknik manual dan mesin produksi. Kita perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari teknik produksi yang akan digunakan.

Contoh teknik produksi adalah menggunakan mesin produksi untuk meningkatkan efisiensi produksi.

3.2. Jumlah Produk

Jumlah produk yang dihasilkan harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan kapasitas produksi. Kita perlu melakukan estimasi jumlah produksi yang dibutuhkan dalam bulan pertama, bulan ke-6, dan setahun.

Contoh estimasi jumlah produk adalah di bulan pertama dibutuhkan 1.000 cup ice cream, bulan ke-6 dibutuhkan 5.000 cup ice cream, dan setahun dibutuhkan 10.000 cup ice cream.

3.3. Peralatan Produksi

Kita juga perlu mempertimbangkan peralatan produksi yang dibutuhkan untuk bisnis ice cream. Hal ini akan mempengaruhi biaya produksi dan kualitas produk.

Contoh peralatan produksi yang dibutuhkan adalah mesin pembuat ice cream, freezer, dan peralatan pengemas.

4. Analisis Keuangan

Analisis keuangan adalah tahap yang sangat penting dalam studi kelayakan bisnis. Kita perlu memperkirakan biaya yang dibutuhkan untuk memulai bisnis ice cream dan berapa pendapatan yang akan dihasilkan dalam waktu tertentu. Hal ini akan mempengaruhi keputusan apakah bisnis ice cream layak atau tidak.

4.1. Perkiraan Biaya

Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk membuka bisnis ice cream meliputi biaya investasi awal, biaya operasional bulanan, dan biaya promosi.

Contoh perkiraan biaya adalah biaya investasi awal sebesar Rp 50 juta, biaya operasional bulanan sebesar Rp 15 juta, dan biaya promosi sebesar Rp 5 juta.

4.2. Perkiraan Pendapatan

Perkiraan pendapatan dibuat berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan dan harga jual produk. Dari sini, kita bisa memperkirakan berapa pendapatan yang akan dihasilkan dalam waktu tertentu.

Contoh perkiraan pendapatan adalah dengan menjual 2.000 cup ice cream per bulan dengan harga jual Rp 10.000, maka pendapatan dalam sebulan sebesar Rp 20 juta.

4.3. Analisis Break Even Point

Break even point adalah titik impas antara biaya dan pendapatan. Kita perlu mengetahui kapan bisnis ice cream akan mencapai break even point agar bisa memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk balik modal.

Contoh analisis break even point adalah bisnis ice cream akan mencapai break even point dalam waktu 8 bulan setelah beroperasi.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis ice cream memiliki potensi yang cukup besar namun persaingan juga cukup ketat. Oleh karena itu, sebelum memulai bisnis ice cream, kita perlu melakukan studi kelayakan terlebih dahulu. Dengan demikian, kita bisa mengetahui apakah bisnis ice cream layak atau tidak untuk dijalankan.

Frequently Asked Questions

No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah bisnis ice cream cocok untuk pemula? Iya, bisnis ice cream cocok untuk pemula karena modal yang dibutuhkan relatif terjangkau dan tidak terlalu rumit dalam pengelolaannya.
2. Berapa modal yang diperlukan untuk membuka bisnis ice cream? Modal yang diperlukan untuk membuka bisnis ice cream bervariasi tergantung dari lokasi, ukuran outlet, dan jenis peralatan produksi yang digunakan. Namun, secara rata-rata, modal yang dibutuhkan berkisar antara Rp 30 juta hingga Rp 100 juta.
3. Apakah bisnis ice cream menguntungkan? Iya, bisnis ice cream sangat menguntungkan karena memiliki potensi pasar yang besar dan margin keuntungan yang tinggi.
4. Bagaimana cara memasarkan bisnis ice cream? Bisnis ice cream dapat dipasarkan melalui media sosial, bazaar, event, dan promosi offline seperti spanduk dan brosur. Selain itu, juga bisa bekerjasama dengan restoran atau cafe untuk menjual produk.
5. Bagaimana cara mengelola stok bahan baku ice cream? Untuk mengelola stok bahan baku ice cream, kita perlu melakukan perencanaan yang matang dan memperhitungkan permintaan pasar. Selain itu, kita perlu memiliki supplier yang handal dan dapat diandalkan untuk memastikan kelancaran produksi.

Video:Komprehensif: Contoh Studi Kelayakan Bisnis Ice Cream