Tahapan Studi Kelayakan Bisnis dan Contohnya

Halo Sobat Bisnis! Bagi Anda yang ingin memulai bisnis, studi kelayakan bisnis merupakan tahapan yang sangat penting. Studi kelayakan bisnis diperlukan untuk memastikan bahwa ide bisnis yang akan dijalankan dapat menghasilkan keuntungan yang diinginkan dan sejalan dengan tujuan bisnis yang ingin dicapai.

Apa itu Studi Kelayakan Bisnis?

Studi kelayakan bisnis merupakan proses analisis yang dilakukan untuk memastikan apakah suatu ide bisnis layak untuk dijalankan atau tidak. Terdapat beberapa faktor yang diambil dalam penilaian kelayakan bisnis, seperti aspek finansial, pemasaran, operasional, sumber daya manusia, dan risiko. Dalam melakukan studi kelayakan bisnis, penting untuk melakukan analisis secara komprehensif agar keputusan yang diambil dapat lebih terukur dan berdasarkan data yang valid.

Kenapa Studi Kelayakan Bisnis Penting?

Studi kelayakan bisnis sangat penting untuk menghindari kegagalan usaha yang disebabkan oleh kurangnya persiapan dan analisis yang matang sebelum memulai bisnis. Dengan melakukan studi kelayakan bisnis yang baik, Anda dapat meminimalkan risiko gagal bisnis dan memastikan bahwa bisnis yang dilakukan berjalan dengan baik.

Apa Saja Tahapan dalam Studi Kelayakan Bisnis?

Tahapan studi kelayakan bisnis terdiri dari beberapa langkah yang harus dilakukan secara berurutan. Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam studi kelayakan bisnis:

No. Tahapan Studi Kelayakan Bisnis
1 Pengumpulan Data Awal
2 Analisis Lingkungan Bisnis
3 Analisis Pasar
4 Analisis Kelayakan Finansial
5 Analisis Teknis dan Operasional
6 Penilaian Resiko
7 Penyusunan Laporan Kelayakan Bisnis

Pengumpulan Data Awal

Tahapan pertama dalam studi kelayakan bisnis adalah pengumpulan data awal. Pada tahapan ini, Anda perlu mengumpulkan data dan informasi dasar mengenai usaha yang ingin dijalankan, seperti jenis produk atau jasa yang akan ditawarkan, target pasar, strategi pemasaran, sumber daya manusia yang dibutuhkan, dan biaya yang dibutuhkan untuk memulai usaha.

Anda dapat mencari data dan informasi dari berbagai sumber, seperti internet, buku-buku referensi, pelanggan potensial, dan studi kasus dari bisnis serupa. Tujuan dari tahap ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang usaha yang ingin Anda jalankan dan memastikan bahwa ide bisnis tersebut layak untuk dijalankan.

Pada tahap ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal, seperti:

1. Produk atau Jasa

Anda perlu mempertimbangkan jenis produk atau jasa yang akan ditawarkan oleh bisnis Anda. Apakah produk atau jasa tersebut memiliki keunggulan dibandingkan produk atau jasa serupa yang sudah ada di pasar? Apakah produk atau jasa tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan target pasar Anda? Apakah produk atau jasa tersebut memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan ke depannya?

2. Target Pasar

Anda perlu mengetahui profil target pasar bisnis Anda. Siapa saja pelanggan potensial yang ingin Anda jangkau? Berapa besar jumlah pelanggan potensial tersebut? Apakah target pasar Anda sudah terdapat di pasar atau Anda harus membuat pasar baru?

3. Strategi Pemasaran

Anda perlu menentukan strategi pemasaran yang akan digunakan untuk mengenalkan produk atau jasa bisnis Anda ke pasar. Apakah Anda akan menggunakan media sosial, iklan di media massa, atau metode pemasaran lainnya? Berapa besar anggaran yang dibutuhkan untuk pemasaran?

4. Sumber Daya Manusia

Anda perlu mengetahui sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis Anda. Berapa banyak karyawan yang dibutuhkan? Apa saja kualifikasi yang harus dimiliki oleh karyawan tersebut? Berapa biaya yang dibutuhkan untuk membayar gaji karyawan dan tunjangan lainnya?

5. Biaya yang Dibutuhkan

Anda perlu memperhitungkan biaya yang dibutuhkan untuk memulai bisnis Anda. Biaya tersebut meliputi biaya modal, biaya operasional, biaya pemasaran, dan biaya lain-lain. Apakah Anda memiliki cukup modal untuk memulai bisnis Anda? Berapa estimasi biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis ini?

Analisis Lingkungan Bisnis

Tahapan kedua dalam studi kelayakan bisnis adalah analisis lingkungan bisnis. Pada tahapan ini, Anda perlu melakukan analisis terhadap faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi bisnis Anda, seperti:

1. Analisis PESTLE

Anda perlu melakukan analisis PESTLE (Political, Economic, Social, Technological, Legal, dan Environmental) untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan bisnis yang dapat mempengaruhi bisnis Anda. Dalam analisis ini, Anda perlu mempertimbangkan kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi, perkembangan teknologi, hukum dan regulasi, serta faktor-faktor lingkungan lainnya.

2. Analisis Portofolio Produk

Anda perlu melakukan analisis portofolio produk untuk mengetahui seberapa kuat posisi bisnis Anda di pasar. Analisis portofolio produk meliputi penilaian terhadap produk atau jasa yang ditawarkan dan bagaimana produk atau jasa tersebut bersaing dengan produk atau jasa serupa di pasar.

3. Analisis Pasar

Anda perlu melakukan analisis pasar untuk mengetahui trend dan kondisi pasar saat ini. Analisis pasar meliputi penilaian terhadap ukuran pasar, permintaan pasar, persaingan di pasar, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi permintaan pasar.

4. Analisis Pesaing

Anda perlu melakukan analisis terhadap pesaing bisnis Anda untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan bisnis pesaing. Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing, Anda dapat mengembangkan strategi yang tepat untuk menghadapi persaingan di pasar.

Analisis Pasar

Tahapan ketiga dalam studi kelayakan bisnis adalah analisis pasar. Pada tahapan ini, Anda perlu melakukan analisis terhadap pasar yang ingin Anda masuki. Analisis pasar meliputi:

1. Pendekatan Top-Down

Pendekatan top-down adalah pendekatan analisis pasar yang melihat pasar dari sisi makro, yaitu melihat ukuran pasar secara keseluruhan dan kemudian menganalisis segmen pasar yang potensial. Dalam pendekatan ini, Anda perlu memperhatikan faktor-faktor ekonomi, demografi, dan sosial yang dapat mempengaruhi permintaan pasar.

2. Pendekatan Bottom-Up

Pendekatan bottom-up adalah pendekatan analisis pasar yang melihat pasar dari sisi mikro, yaitu menganalisis pasar segmen demi segmen. Dalam pendekatan ini, Anda perlu memperhatikan preferensi konsumen, kebutuhan pasar, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk atau jasa Anda.

3. Metode SWOT Analysis

Metode SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) Analysis adalah metode analisis pasar yang membantu Anda untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari pasar yang ingin Anda tuju. Dengan metode ini, Anda dapat mengembangkan strategi yang tepat untuk menghadapi persaingan di pasar dan memperoleh keuntungan yang maksimal dari bisnis Anda.

Analisis Kelayakan Finansial

Tahapan keempat dalam studi kelayakan bisnis adalah analisis kelayakan finansial. Pada tahapan ini, Anda perlu melakukan analisis terhadap aspek finansial dari bisnis yang ingin Anda jalankan. Analisis kelayakan finansial meliputi:

1. Proyeksi Keuntungan

Anda perlu membuat proyeksi keuntungan dari bisnis yang ingin Anda jalankan. Proyeksi keuntungan harus didasarkan pada data dan informasi yang valid mengenai pasar, harga produk atau jasa, biaya produksi, biaya operasional, dan biaya pemasaran.

2. Analisis Break Even Point

Anda perlu melakukan analisis terhadap break even point, yaitu titik impas di mana biaya yang dikeluarkan sama dengan pendapatan yang diperoleh. Analisis ini dapat membantu Anda untuk menentukan jumlah produk atau jasa yang harus dijual untuk mencapai titik impas dan memperoleh keuntungan dari bisnis Anda.

3. Analisis Risk and Return

Anda perlu melakukan analisis terhadap risiko dan return yang dapat diperoleh dari bisnis yang ingin Anda jalankan. Analisis risiko dan return akan membantu Anda untuk mengetahui seberapa besar risiko yang harus Anda hadapi dan seberapa besar keuntungan yang dapat Anda peroleh dari bisnis tersebut.

Analisis Teknis dan Operasional

Tahapan kelima dalam studi kelayakan bisnis adalah analisis teknis dan operasional. Pada tahapan ini, Anda perlu melakukan analisis terhadap aspek teknis dan operasional dari bisnis yang ingin Anda jalankan. Analisis teknis dan operasional meliputi:

1. Analisis Tenaga Kerja

Anda perlu melakukan analisis terhadap tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis Anda. Analisis ini mencakup jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, kualifikasi yang harus dimiliki oleh tenaga kerja tersebut, serta biaya yang dibutuhkan untuk membayar gaji dan tunjangan lainnya.

2. Analisis Proses Produksi

Anda perlu melakukan analisis terhadap proses produksi dari produk atau jasa yang ingin Anda jalankan. Analisis ini mencakup tahap-tahap produksi, peralatan dan mesin yang dibutuhkan, biaya produksi, dan waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk atau jasa.

3. Analisis Infrastruktur

Anda perlu melakukan analisis terhadap infrastruktur yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis Anda. Infrastruktur meliputi tempat usaha, jaringan internet, listrik, air, dan fasilitas lainnya yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis Anda.

Penilaian Resiko

Tahapan keenam dalam studi kelayakan bisnis adalah penilaian resiko. Pada tahapan ini, Anda perlu melakukan analisis terhadap resiko yang dapat mempengaruhi bisnis yang ingin Anda jalankan. Penilaian resiko meliputi:

1. Resiko Bisnis

Anda perlu menilai resiko bisnis yang dapat mempengaruhi bisnis Anda, seperti persaingan, perubahan kebijakan pemerintah, resesi ekonomi, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis Anda.

2. Resiko Finansial

Anda perlu menilai resiko finansial yang dapat mempengaruhi bisnis Anda, seperti hutang usaha, risiko kredit, dan ketidakmampuan untuk memperoleh modal tambahan.

3. Resiko Operasional

Anda perlu menilai resiko operasional yang dapat mempengaruhi bisnis Anda, seperti kegagalan mesin produksi, kekurangan bahan baku, kerusakan barang, dan faktor-faktor operasional lainnya.

Penyusunan Laporan Kelayakan Bisnis

Tahapan terakhir dalam studi kelayakan bisnis adalah penyusunan laporan kelayakan bisnis. Pada tahapan ini, Anda perlu menyusun laporan yang berisi hasil analisis dari tahapan-tahapan sebelumnya. Laporan kelayakan bisnis harus memuat:

1. Ringkasan Eksekutif

Ringkasan eksekutif berisi gambaran singkat mengenai ide bisnis yang ingin Anda jalankan, gambaran pasar, dan proyeksi keuntungan.

2. Deskripsi Produk atau Jasa

Deskripsi produk atau jasa berisi penjelasan mengenai produk atau jasa yang akan ditawarkan, keunggulan produk atau jasa, dan manfaat yang dapat diperoleh oleh konsumen.

3. Analisis Pasar

Analisis pasar berisi hasil analisis terhadap pasar yang ingin Anda tuju, seperti ukuran pasar, segmen pasar potensial, dan peluang bisnis di pasar tersebut.

4. Analisis Kelayakan Finansial

Analisis kelayakan finansial berisi proyeksi keuntungan, analisis break even point, dan analisis risk and return.

5. Analisis Teknis dan Operasional

Analisis teknis dan operasional berisi analisis terhadap tenaga kerja, proses produksi, infrastruktur, dan aspek teknis dan operasional lainnya.

6. Penilaian Resiko

Penilaian resiko berisi analisis terhadap resiko bisnis, resiko finansial, dan resiko operasional yang dapat mempengaruhi bisnis Anda.

7. Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan dan rekomendasi berisi kesimpulan yang dapat diambil dari hasil studi kelayakan bisnis dan rekomendasi terhadap langkah-langkah yang harus diambil untuk menjalankan bisnis tersebut.

FAQ

Video:Tahapan Studi Kelayakan Bisnis dan Contohnya