Proyeksi Keuangan Bisnis Plan

Halo Sobat Bisnis! Apakah kamu sedang merencanakan untuk memulai bisnis atau sudah memulai bisnis tapi masih bingung dalam melakukan proyeksi keuangan? Tenang saja, artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai proyeksi keuangan dalam bisnis planmu. Simak terus ya!

Pengertian Proyeksi Keuangan

Proyeksi keuangan adalah perkiraan dana yang kamu butuhkan dan yang akan diterima di masa depan. Proyeksi keuangan merupakan hal yang penting dalam bisnis plan, karena akan mempermudah dalam merencanakan strategi bisnis. Dalam proyeksi keuangan, terdapat beberapa hal yang harus diperhitungkan, seperti:

  1. Pendapatan
  2. Beban
  3. Pajak
  4. Laba/Rugi
  5. Arus kas

Dalam pembuatannya, proyeksi keuangan juga harus dilakukan secara realistis dan akurat agar tidak menyesatkan dalam melakukan keputusan bisnis.

Langkah-langkah dalam Membuat Proyeksi Keuangan

Untuk membuat proyeksi keuangan dalam bisnis planmu, kamu dapat melakukan langkah-langkah berikut:

  1. Menghitung estimasi pendapatan
  2. Langkah pertama dalam membuat proyeksi keuangan adalah menghitung estimasi pendapatan yang akan kamu terima dalam setiap periode bisnismu. Kamu dapat memperkirakan pendapatan berdasarkan jumlah produk yang akan kamu jual dan harga jual per produk.

  3. Menghitung estimasi beban
  4. Selanjutnya, kamu juga harus menghitung estimasi beban yang akan kamu keluarkan setiap periode bisnismu. Beban dalam bisnis dapat berupa biaya produksi, biaya overhead, dan lain-lain. Pastikan estimasi beban dilakukan secara realistis dan akurat.

  5. Menghitung pajak
  6. Setelah menghitung estimasi pendapatan dan beban, kamu juga harus menghitung pajak yang harus kamu bayarkan. Pajak yang harus dibayarkan tergantung pada jenis bisnis yang kamu jalankan dan dapat dihitung berdasarkan persentase tertentu dari pendapatan.

  7. Menghitung laba/rugi
  8. Dari hasil estimasi pendapatan, beban, dan pajak, kamu dapat menghitung laba atau rugi yang akan kamu peroleh setiap periode bisnis. Jangan lupa untuk memperhitungkan scalabilitas pada bisnismu, alias laba/rugi pada periode selanjutnya.

  9. Menghitung arus kas
  10. Terakhir, kamu juga harus menghitung proyeksi arus kas bisnismu, yaitu perkiraan uang yang akan masuk dan keluar. Arus kas dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan modal, membayar hutang, dan lain-lain.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proyeksi Keuangan

Dalam membuat proyeksi keuangan bisnis plan, terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan, seperti:

  • Sejarah keuangan bisnis
  • Tren pasar
  • Kondisi ekonomi
  • Kompetitor

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, kamu dapat memperkirakan proyeksi keuangan yang lebih realistis dan akurat.

FAQ

Pertanyaan Jawaban
Apa itu proyeksi keuangan? Proyeksi keuangan adalah perkiraan dana yang kamu butuhkan dan yang akan diterima di masa depan.
Mengapa proyeksi keuangan penting dalam bisnis plan? Karena akan mempermudah dalam merencanakan strategi bisnis.
Apa saja yang harus diperhitungkan dalam proyeksi keuangan? Pendapatan, beban, pajak, laba/rugi, dan arus kas.
Bagaimana cara membuat proyeksi keuangan? Langkah-langkahnya adalah menghitung estimasi pendapatan, beban, pajak, laba/rugi, dan arus kas.
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi proyeksi keuangan? Faktor-faktor yang mempengaruhi proyeksi keuangan adalah sejarah keuangan bisnis, tren pasar, kondisi ekonomi, dan kompetitor.

Kesimpulan

Proyeksi keuangan merupakan hal yang penting dalam bisnis plan, karena akan mempermudah dalam merencanakan strategi bisnis. Dalam membuat proyeksi keuangan, kamu harus memperhitungkan estimasi pendapatan, beban, pajak, laba/rugi, dan arus kas secara realistis dan akurat. Selain itu, kamu juga harus mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi proyeksi keuangan agar proyeksi yang dibuat lebih realistis dan akurat.

Video:Proyeksi Keuangan Bisnis Plan