Pivot Bisnis Air Asia: Strategi Menghadapi Tantangan Bisnis di Tengah Pandemi Covid-19

Hello Sobat Bisnis, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak besar pada sektor penerbangan, termasuk pada maskapai asal Malaysia, Air Asia. Namun, sebagai perusahaan yang sudah berpengalaman dalam menghadapi krisis, Air Asia memilih untuk melakukan pivot bisnis sebagai bagian dari strategi untuk bertahan di tengah-tengah situasi yang sulit ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas 20 hal terkait pivot bisnis Air Asia.

1. Air Asia Melakukan Penyesuaian dalam Rute Penerbangan

Sebagai reaksi terhadap penurunan permintaan dan perubahan kebutuhan pelanggan, Air Asia melakukan penyesuaian dalam rute penerbangan mereka. Perusahaan memilih untuk mengurangi jumlah penerbangan pada rute yang kurang diminati dan menambah penerbangan pada rute yang masih diminati oleh pelanggan, termasuk rute domestik di Malaysia dan Thailand.

Penyesuaian ini dilakukan untuk memastikan bahwa kapasitas yang tersedia dapat digunakan secara optimal dan mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk menjaga penerbangan tetap berjalan. Seiring dengan itu, Air Asia juga menawarkan diskon untuk penerbangan internasional pada periode tertentu guna meningkatkan jumlah penumpang.

FAQ:

Apakah Air Asia masih melakukan penerbangan ke destinasi internasional?

Iya, Air Asia masih melakukan penerbangan ke beberapa destinasi internasional terpilih.

Apakah harga tiket penerbangan di Air Asia lebih murah dari maskapai lain?

Ya, Air Asia dikenal dengan harga tiket yang relatif lebih murah dibandingkan dengan maskapai lain.

Apakah ada syarat khusus untuk pembelian tiket di periode diskon dari Air Asia?

Tergantung pada jenis promosi yang ditawarkan, namun umumnya kebijakan pembelian tiket yang berlaku sama seperti periode non-diskon.

2. Meluncurkan Penawaran Diskon untuk Berbagai Produk dan Layanan

Selain penyesuaian pada rute penerbangan, Air Asia juga meluncurkan penawaran diskon untuk berbagai produk dan layanan mereka, seperti tiket penerbangan, hotel, dan rental mobil. Penawaran diskon ini bertujuan untuk memungkinkan pelanggan untuk tetap menggunakan produk dan layanan Air Asia meskipun dengan harga yang lebih terjangkau.

Selain itu, Air Asia juga meluncurkan produk baru seperti e-commerce bernama airasia shop, yang menjual berbagai produk seperti makanan dan minuman, perlengkapan kesehatan, dan lain-lain. Hal ini menunjukkan upaya dari Air Asia untuk merambah ke bisnis lain yang masih terkait dengan industri penerbangan.

3. Menyelesaikan Pembayaran Utang Melalui Penerbitan Obligasi dan Peralihan Aset

Selama pandemi, Air Asia menghadapi masalah utang yang cukup besar. Namun, sebagai bagian dari strategi pivot bisnis, Air Asia berhasil menyelesaikan pembayaran utang mereka melalui penerbitan obligasi senilai $300 juta dan peralihan aset Air Asia Japan ke perusahaan induk mereka, Air Asia Berhad.

Dengan demikian, Air Asia berhasil mengurangi beban utang dan membuka peluang untuk mendapatkan sumber pendanaan baru dalam jangka panjang.

4. Berinovasi dalam Penggunaan Teknologi untuk Memberikan Layanan yang Lebih Baik

Seperti bisnis lainnya, Air Asia juga mengalami perubahan dalam hal penggunaan teknologi. Perusahaan meningkatkan penggunaan teknologi untuk memberikan layanan yang lebih baik bagi pelanggan, seperti check-in online, boarding pass digital, dan layanan pesan dalam aplikasi.

Selain itu, Air Asia juga mulai mengembangkan teknologi untuk mengoptimalkan kinerja armada mereka, termasuk dengan menggunakan sistem yang memungkinkan penghematan bahan bakar dan pengurangan emisi karbon dioksida.

5. Menawarkan Layanan Kargo untuk Meningkatkan Sumber Pendapatan

Selain penyesuaian pada rute penerbangan, Air Asia juga menawarkan layanan kargo untuk mengoptimalkan penggunaan kapasitas dalam penerbangan mereka. Layanan kargo ini mencakup pengiriman barang yang membutuhkan waktu yang relatif singkat atau yang membutuhkan suhu tertentu.

Hal ini membantu Air Asia untuk memperoleh sumber pendapatan tambahan selain dari tiket penerbangan, yang dapat membantu bisnis mereka untuk tetap bertahan di tengah-tengah kondisi yang sulit.

6. Memperluas Layanan Keuangan Melalui Kerjasama dengan Lembaga Keuangan

Sebagai bagian dari upaya diversifikasi bisnis, Air Asia juga melakukan kerjasama dengan lembaga keuangan untuk memperluas layanan keuangan mereka. Air Asia telah menjalin kerjasama dengan bank terkemuka di Asia Tenggara seperti CIMB Niaga, DBS Bank, dan banyak lagi untuk menghadirkan layanan keuangan seperti kartu kredit, tabungan, dan asuransi kesehatan.

Dalam jangka panjang, hal ini dapat membantu Air Asia untuk mendapatkan sumber pendapatan tambahan dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

7. Menyediakan Pendidikan dan Pelatihan untuk Karyawan

Sebagai bagian dari upaya untuk menjaga keberlangsungan bisnisnya, Air Asia juga memberikan perhatian pada pendidikan dan pelatihan karyawan. Perusahaan menyediakan berbagai program pelatihan dan sertifikasi untuk karyawan mereka, termasuk pelatihan keterampilan dan sertifikasi keselamatan penerbangan.

Hal ini tidak hanya memperkuat keterampilan karyawan, namun juga memperbaiki citra bisnis Air Asia dalam hal keamanan dan keselamatan.

8. Mengembangkan Program Loyalitas Pelanggan

Sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan setia, Air Asia juga mengembangkan program loyalitas pelanggan yang disebut Air Asia BIG. Program ini memungkinkan pelanggan untuk memperoleh poin setiap kali menggunakan produk atau layanan Air Asia, yang kemudian dapat ditukarkan dengan berbagai hadiah seperti tiket penerbangan gratis, voucher hotel, dan lain-lain.

Program ini membantu Air Asia untuk mempertahankan pelanggan setia dan meningkatkan loyalitas pelanggan dalam jangka panjang.

9. Menjalin Kemitraan Strategis untuk Meningkatkan Layanan dan Bisnis

Salah satu cara untuk mengembangkan bisnis adalah dengan menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan lain. Air Asia telah melakukan beberapa kerjasama dengan perusahaan lain di berbagai industri, termasuk perusahaan makanan dan minuman, perhotelan, dan teknologi.

Contohnya adalah kerjasama Air Asia dengan Grab, aplikasi ride-hailing terkemuka di Asia Tenggara, yang memungkinkan pelanggan untuk memesan tiket pesawat melalui aplikasi Grab.

10. Menjaga Fleksibilitas dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Bisnis

Dalam bisnis, tidak ada yang pasti kecuali perubahan. Oleh karena itu, sebagai bagian dari strategi pivot bisnis, Air Asia juga harus menjaga fleksibilitas dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis.

Perusahaan harus mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar dan kebutuhan pelanggan, serta memiliki kemampuan untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dalam waktu yang tepat.

11. Memperkuat Brand Awareness Melalui Kampanye Pemasaran Kreatif

Mempertahankan brand awareness adalah hal yang penting dalam bisnis penerbangan. Untuk memperkuat brand awareness-nya, Air Asia melakukan kampanye pemasaran kreatif yang memperkenalkan produk dan layanan mereka dengan cara yang unik dan menarik.

Contohnya adalah kampanye “Savvy Nasi Lemak” yang menyajikan makanan khas Malaysia di atas pesawat, atau kampanye “Get Lost” yang mengajak pelanggan untuk menjelajahi destinasi-destinasi baru dengan Air Asia.

12. Meningkatkan Reputasi Bisnis Melalui Program Corporate Social Responsibility

Sebagai perusahaan besar, Air Asia juga memiliki tanggung jawab sosial untuk membantu masyarakat sekitarnya. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), Air Asia berupaya untuk meningkatkan reputasinya dan membantu masyarakat di sekitar.

Program CSR Air Asia mencakup berbagai kegiatan sosial seperti bantuan kemanusiaan, pelatihan keterampilan, dan dukungan untuk anak-anak yang membutuhkan.

13. Memperluas Jangkauan Pelanggan Melalui Ekspansi ke Negara Lain

Ekspansi ke negara lain adalah salah satu cara yang efektif untuk memperluas jangkauan pelanggan. Air Asia telah melakukan ekspansi ke berbagai negara di Asia Tenggara dan Asia Timur, termasuk Filipina, Indonesia, Jepang, dan Korea Selatan.

Dalam jangka panjang, ekspansi ini dapat membantu Air Asia untuk memperoleh pangsa pasar baru dan meningkatkan pendapatan bisnis.

14. Menyediakan Layanan Pemeriksaan Kesehatan untuk Penumpang

Selama pandemi Covid-19, banyak penumpang yang khawatir akan risiko penularan virus di pesawat. Untuk mengatasi kekhawatiran ini, Air Asia menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan bagi penumpang mereka.

Layanan ini meliputi pemeriksaan suhu tubuh, pengisian formulir kesehatan, dan penggunaan masker wajib. Hal ini menjadikan Air Asia sebagai maskapai yang terpercaya dalam hal keselamatan dan kesehatan penumpangnya.

15. Mengoptimalkan Penggunaan Digital untuk Proses Bisnis

Seiring dengan perubahan kebiasaan konsumen, penggunaan digital menjadi semakin penting dalam bisnis penerbangan. Air Asia mengoptimalkan penggunaan digital untuk berbagai proses bisnis mereka, termasuk pemesanan tiket, check-in, dan pengisian formulir kesehatan.

Hal ini membantu Air Asia untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional, serta memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam mengakses produk dan layanan mereka.

16. Memperbaiki Kualitas Layanan Pelanggan melalui Feedback Management

Untuk meningkatkan kualitas layanan pelanggan, Air Asia mengembangkan sistem feedback management yang memungkinkan pelanggan untuk memberikan komentar dan masukan mengenai produk dan layanan mereka.

Feedback ini kemudian diproses dan digunakan untuk memperbaiki kualitas layanan dan produk Air Asia dalam jangka panjang.

17. Mengembangkan Bisnis Eksklusif untuk Kelas Bisnis dan Premium

Selain fokus pada layanan ekonomi, Air Asia juga mengembangkan bisnis eksklusif untuk kelompok pelanggan kelas bisnis dan premium. Bisnis ini mencakup layanan yang lebih mewah dan eksklusif, seperti ruang tunggu dan kursi yang lebih lebar.

Hal ini membantu Air Asia untuk memperoleh sumber pendapatan yang lebih tinggi dan meningkatkan citra mereka sebagai maskapai yang mampu melayani berbagai segmen pasar.

18. Menghadirkan Layanan Penerbangan Khusus untuk Orang dengan Kebutuhan Khusus

Sebagai bagian dari upaya untuk memberikan pelayanan yang inklusif, Air Asia juga menghadirkan layanan penerbangan khusus untuk orang dengan kebutuhan khusus, seperti kursi roda dan layanan pengantar.

Ini membantu Air Asia untuk memperluas jangkauan pelanggan mereka dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat yang membutuhkan.

19. Menjaga Kesinambungan Bisnis melalui Pengendalian Biaya dan Effisiensi Operasional

Salah satu kunci untuk menjaga kesinambungan bisnis adalah pengendalian biaya dan efisiensi operasional. Air Asia melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan biaya mereka, termasuk penghematan dalam penggunaan bahan bakar dan perawatan pesawat.

Hal ini membantu Air Asia untuk mempertahankan bisnis mereka dalam jangka panjang dan menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan bisnis yang terus berubah.

20. Melakukan Diversifikasi Bisnis untuk Mengantisipasi Potensi Krisis di Masa Depan

Sebagai bagian dari strategi pivot bisnis, Air Asia juga melakukan diversifikasi bisnis untuk mengantisipasi potensi krisis di masa depan. Perusahaan mulai merambah ke bisnis lain yang tidak terlalu terkait dengan industri penerbangan, seperti di sektor pariwisata dan properti.

Hal ini membantu Air Asia untuk memperoleh sumber pendapatan tambahan dalam jangka panjang dan mengurangi ketergantungan mereka pada industri penerbangan.

Penutup

Dalam menghadapi pandemi Covid-19, Air Asia memilih untuk melakukan pivot bisnis sebagai bagian dari strategi untuk bertahan di tengah situasi yang sulit. Perusahaan melakukan berbagai penyesuaian, mulai dari penyesuaian pada rute penerbangan hingga diversifikasi bisnis ke sektor lain.

Dengan berbagai upaya ini, Air Asia mampu mempertahankan bisnis mereka dan memperoleh sumber pendapatan tambahan selama masa sulit ini. Hal ini menunjukkan bahwa pivot bisnis dapat menjadi strategi yang efektif untuk menghadapi krisis di masa depan.

Video:Pivot Bisnis Air Asia: Strategi Menghadapi Tantangan Bisnis di Tengah Pandemi Covid-19