Perhitungan Bisnis Rice Bowl

Halo Sobat Bisnis! Apa kabar? Kali ini saya akan membahas tentang perhitungan bisnis rice bowl. Mungkin sudah banyak dari Sobat Bisnis yang familiar dengan istilah rice bowl, yaitu hidangan nasi yang diisi dengan berbagai macam topping. Namun, tahukah Sobat Bisnis bahwa bisnis rice bowl bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan? Mari kita bahas lebih lanjut mengenai perhitungannya.

Kenapa Memilih Bisnis Rice Bowl?

Sebelum membahas perhitungan bisnis rice bowl, alangkah baiknya kita mengetahui alasan mengapa memilih bisnis ini. Pertama, rice bowl merupakan makanan yang populer dan digemari oleh masyarakat. Kedua, konsep rice bowl sangat fleksibel sehingga Sobat Bisnis dapat menyediakan berbagai macam variasi topping sesuai dengan selera konsumen. Ketiga, modal usaha untuk membuka bisnis rice bowl relatif kecil dibandingkan bisnis kuliner lainnya. Keempat, bisnis rice bowl dapat dikelola dengan sistem waralaba yang sudah terbukti sukses.

Kelebihan Bisnis Rice Bowl

1. Potensi pasar yang besar
2. Konsep menu yang mudah disesuaikan
3. Modal usaha yang relatif kecil
4. Dapat dikelola dengan sistem waralaba

Kerugian Bisnis Rice Bowl

1. Persaingan yang ketat
2. Ketergantungan pada bahan baku
3. Variasi topping yang terlalu banyak dapat membingungkan konsumen
4. Kesulitan dalam mencari lokasi usaha yang strategis

Perhitungan Bisnis Rice Bowl

Pendapatan

Untuk menghitung pendapatan bisnis rice bowl, Sobat Bisnis harus memperhatikan beberapa faktor berikut:

1. Harga Jual

Menentukan harga jual rice bowl harus dilakukan dengan cermat agar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Rata-rata harga jual rice bowl berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 30.000 per porsi.

2. Jumlah Penjualan per Hari

Jumlah penjualan rice bowl per hari bergantung pada lokasi usaha, konsep menu, dan promosi yang dilakukan. Sebagai contoh, jika di suatu lokasi usaha mampu menjual 50 porsi rice bowl per hari dengan harga jual Rp 20.000 per porsi, maka pendapatan harian adalah:

Pendapatan Harian = Jumlah Penjualan x Harga Jual
Pendapatan Harian = 50 x 20.000
Pendapatan Harian = Rp 1.000.000

3. Jangka Waktu Usaha

Jangka waktu usaha berbeda-beda tergantung pada target yang ingin dicapai. Jika Sobat Bisnis ingin membuka bisnis rice bowl hanya sebatas usaha sampingan, maka jangka waktu usaha bisa singkat. Namun, jika ingin membuka bisnis rice bowl sebagai sumber pendapatan utama, maka jangka waktu usaha bisa lebih panjang.

Contoh perhitungan pendapatan untuk jangka waktu usaha sebulan:

Pendapatan Bulanan = Pendapatan Harian x Jumlah Hari Buka Usaha dalam Sebulan
Pendapatan Bulanan = Rp 1.000.000 x 26
Pendapatan Bulanan = Rp 26.000.000

Biaya

Untuk menjalankan bisnis rice bowl, Sobat Bisnis juga harus memperhitungkan biaya-biaya yang akan dikeluarkan. Beberapa biaya yang harus diperhitungkan antara lain:

1. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku tergantung pada jenis topping yang disediakan. Sebagai contoh, biaya bahan baku untuk satu porsi rice bowl dengan topping ayam teriyaki adalah:

Biaya Bahan Baku = Harga Bahan Baku per Porsi x Jumlah Penjualan per Hari
Biaya Bahan Baku = Rp 8.000 x 50
Biaya Bahan Baku = Rp 400.000

2. Biaya Listrik, Air, dan Gas

Biaya listrik, air, dan gas termasuk biaya operasional yang harus diperhitungkan. Sebagai contoh, biaya listrik, air, dan gas per bulan adalah:

Biaya Listrik, Air, dan Gas = Rp 2.000.000

3. Biaya Sewa

Biaya sewa tergantung pada lokasi usaha. Sebagai contoh, biaya sewa tempat usaha per bulan adalah:

Biaya Sewa = Rp 5.000.000

4. Biaya Gaji Karyawan

Jika Sobat Bisnis membutuhkan karyawan untuk membantu menjalankan bisnis, maka biaya gaji karyawan harus diperhitungkan. Sebagai contoh, biaya gaji karyawan per bulan adalah:

Biaya Gaji Karyawan = Rp 4.000.000

Total Biaya

Setelah memperhitungkan biaya-biaya yang dikeluarkan, Sobat Bisnis dapat mengetahui total biaya yang harus dikeluarkan. Sebagai contoh, total biaya untuk satu bulan adalah:

Total Biaya = Biaya Bahan Baku + Biaya Listrik, Air, dan Gas + Biaya Sewa + Biaya Gaji Karyawan
Total Biaya = Rp 400.000 + Rp 2.000.000 + Rp 5.000.000 + Rp 4.000.000
Total Biaya = Rp 11.400.000

Keuntungan

Setelah mengetahui pendapatan dan biaya yang dikeluarkan, Sobat Bisnis dapat mengetahui keuntungan yang diperoleh. Sebagai contoh, keuntungan untuk satu bulan adalah:

Keuntungan = Pendapatan Bulanan – Total Biaya
Keuntungan = Rp 26.000.000 – Rp 11.400.000
Keuntungan = Rp 14.600.000

FAQ

Apa saja topping yang bisa digunakan untuk rice bowl?

Topping yang biasanya digunakan untuk rice bowl adalah ayam teriyaki, daging sapi panggang, ikan salmon, dan tempura.

Apakah bisnis rice bowl menguntungkan?

Ya, bisnis rice bowl dapat menguntungkan jika dijalankan dengan baik dan memperhitungkan pendapatan dan biaya dengan cermat.

Berapa modal usaha yang dibutuhkan untuk membuka bisnis rice bowl?

Modal usaha untuk membuka bisnis rice bowl relatif kecil, sekitar Rp 5.000.000 hingga Rp 10.000.000 tergantung pada lokasi usaha dan jenis topping yang disediakan.

Apakah bisnis rice bowl cocok untuk pemula?

Ya, bisnis rice bowl cocok untuk pemula karena mudah dijalankan dan modal usahanya relatif kecil. Selain itu, bisnis rice bowl juga memiliki potensi pasar yang besar.

Bagaimana cara memilih lokasi usaha yang strategis untuk membuka bisnis rice bowl?

Lokasi usaha yang strategis untuk bisnis rice bowl adalah di area perkantoran atau pusat perbelanjaan yang ramai dikunjungi oleh masyarakat.

Kesimpulan

Bisnis rice bowl dapat menjadi peluang bisnis yang menguntungkan jika dijalankan dengan baik dan memperhitungkan pendapatan dan biaya dengan cermat. Bisnis rice bowl memiliki potensi pasar yang besar dan konsep menu yang mudah disesuaikan dengan selera konsumen. Namun, Sobat Bisnis juga harus memperhatikan kerugian yang mungkin terjadi dalam menjalankan bisnis rice bowl. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sobat Bisnis yang ingin membuka bisnis rice bowl.

Video:Perhitungan Bisnis Rice Bowl