Selamat datang, Sobat Bisnis, kali ini kita akan membahas tentang istilah dalam bidang ekonomi bisnis. Sebagai pelaku usaha atau yang ingin memulai bisnis, tentu kamu perlu mengenal istilah-istilah penting dalam bidang ini. Istilah-istilah ini akan membantu kamu dalam mengoperasikan bisnis dan memahami laporan keuangan yang dihasilkan. Berikut ini adalah 20 istilah yang perlu kamu ketahui:
1. Aktiva
Aktiva adalah sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan, seperti uang tunai, gedung, kendaraan, atau hak paten. Aktiva ini akan dicatat di neraca sebagai sumber daya perusahaan.
Pengertian Aktiva
Aktiva dapat diartikan sebagai suatu sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat digunakan untuk memenuhi keperluan dalam operasional dan pengembangan bisnis.
Jenis-Jenis Aktiva
Ada beberapa jenis aktiva yang biasanya dimiliki oleh perusahaan, diantaranya:
Jenis Aktiva | Pengertian |
---|---|
Kas | Tunai yang dimiliki perusahaan |
Piutang | Hutang yang harus dibayar oleh pihak lain kepada perusahaan |
Inventaris | Barang yang dimiliki untuk dijual |
Peralatan | Barang-barang yang digunakan dalam operasional perusahaan, seperti mesin dan komputer |
Cara Menghitung Aktiva
Untuk menghitung jumlah aktiva, caranya adalah dengan menjumlahkan nilai semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Nilai ini dapat berubah-ubah tergantung dari kondisi keuangan perusahaan.
Contoh Penggunaan Aktiva
Contoh penggunaan aktiva dalam bisnis adalah ketika perusahaan membeli mesin baru untuk meningkatkan operasional produksi. Mesin ini akan dicatat sebagai aktiva sehingga di neraca akan tercatat sebagai sumber daya perusahaan.
2. Pasiva
Pasiva adalah kewajiban finansial yang dimiliki oleh perusahaan, seperti hutang kepada pihak lain, penggajian karyawan, atau gaji direksi. Pasiva ini juga akan dicatat di neraca sebagai kewajiban perusahaan.
Pengertian Pasiva
Pasiva dapat diartikan sebagai suatu kewajiban finansial yang harus dipenuhi oleh perusahaan.
Jenis-Jenis Pasiva
Ada beberapa jenis pasiva yang biasanya dimiliki oleh perusahaan, diantaranya:
Jenis Pasiva | Pengertian |
---|---|
Hutang Usaha | Kewajiban membayar hutang atas pembelian barang atau jasa |
Hutang Bank | Kewajiban membayar hutang atas pinjaman dari bank atau lembaga keuangan |
Piutang Gaji | Kewajiban membayar gaji kepada karyawan |
Cara Menghitung Pasiva
Untuk menghitung jumlah pasiva, caranya adalah dengan menjumlahkan nilai semua pasiva yang dimiliki oleh perusahaan. Nilai ini dapat berubah-ubah tergantung dari kondisi keuangan perusahaan.
Contoh Penggunaan Pasiva
Contoh penggunaan pasiva dalam bisnis adalah ketika perusahaan membeli barang dari supplier namun belum membayar. Hutang ini akan dicatat sebagai pasiva sehingga di neraca akan tercatat sebagai kewajiban perusahaan.
3. Margin Laba
Margin laba adalah perbandingan antara total penjualan dan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan. Margin laba ini dapat digunakan untuk mengukur efisiensi operasional perusahaan.
Pengertian Margin Laba
Margin laba adalah perbandingan antara total penjualan dan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan. Margin laba digunakan untuk menghitung keuntungan bersih perusahaan.
Cara Menghitung Margin Laba
Untuk menghitung margin laba, caranya adalah:
Langkah | Cara Menghitung |
---|---|
1 | Kurangi total biaya produksi dari total penjualan untuk mendapatkan laba kotor |
2 | Bagi laba kotor dengan total penjualan, kemudian kalikan dengan 100 untuk mendapatkan margin laba |
Contoh Penggunaan Margin Laba
Contoh penggunaan margin laba dalam bisnis adalah ketika perusahaan ingin mengetahui seberapa efektif produksinya. Dengan menghitung margin laba, perusahaan dapat mengetahui persentase keuntungan yang diperoleh dari penjualan.
4. Return On Investment (ROI)
Return On Investment (ROI) adalah rasio antara keuntungan yang diperoleh dengan investasi yang telah dilakukan. ROI digunakan untuk mengukur efisiensi investasi perusahaan.
Pengertian Return On Investment (ROI)
Return On Investment (ROI) adalah rasio antara keuntungan yang diperoleh dengan investasi yang telah dilakukan. ROI digunakan untuk mengukur efisiensi investasi perusahaan.
Cara Menghitung Return On Investment (ROI)
Untuk menghitung ROI, caranya adalah:
Langkah | Cara Menghitung |
---|---|
1 | Kurangi investasi awal dengan nilai investasi saat ini untuk mendapatkan keuntungan |
2 | Bagi keuntungan dengan investasi awal, kemudian kalikan dengan 100 untuk mendapatkan ROI |
Contoh Penggunaan Return On Investment (ROI)
Contoh penggunaan ROI dalam bisnis adalah ketika perusahaan ingin mengetahui seberapa efektif investasi yang telah dilakukan. Dengan menghitung ROI, perusahaan dapat mengetahui persentase keuntungan yang diperoleh dari investasi tersebut.
5. Break Even Point (BEP)
Break Even Point (BEP) adalah titik impas di mana pendapatan perusahaan sama dengan biaya produksi. BEP digunakan untuk menentukan minimal penjualan yang dibutuhkan agar perusahaan tidak rugi.
Pengertian Break Even Point (BEP)
Break Even Point (BEP) adalah titik impas di mana pendapatan perusahaan sama dengan biaya produksi. BEP digunakan untuk menentukan minimal penjualan yang dibutuhkan agar perusahaan tidak rugi.
Cara Menghitung Break Even Point (BEP)
Untuk menghitung BEP, caranya adalah:
Langkah | Cara Menghitung |
---|---|
1 | Kurangi biaya variabel dari harga jual per unit untuk mendapatkan kontribusi margin per unit |
2 | Bagi total biaya tetap dengan kontribusi margin per unit untuk mendapatkan jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai BEP |
Contoh Penggunaan Break Even Point (BEP)
Contoh penggunaan BEP dalam bisnis adalah ketika perusahaan ingin mengetahui jumlah minimal penjualan untuk mencapai titik impas. Dengan menghitung BEP, perusahaan dapat mengetahui berapa penjualan yang harus dicapai agar tidak rugi.
6. Modal Kerja
Modal Kerja adalah selisih antara aktiva lancar dan pasiva lancar. Modal Kerja ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial jangka pendek.
Pengertian Modal Kerja
Modal Kerja adalah selisih antara aktiva lancar dan pasiva lancar. Modal Kerja digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial jangka pendek.
Cara Menghitung Modal Kerja
Untuk menghitung Modal Kerja, caranya adalah:
Langkah | Cara Menghitung |
---|---|
1 | Jumlahkan semua aktiva lancar |
2 | Jumlahkan semua pasiva lancar |
3 | Kurangi jumlah pasiva lancar dari jumlah aktiva lancar untuk mendapatkan Modal Kerja |
Contoh Penggunaan Modal Kerja
Contoh penggunaan Modal Kerja dalam bisnis adalah ketika perusahaan ingin mengetahui kemampuannya dalam memenuhi kewajiban finansial jangka pendek. Dengan menghitung Modal Kerja, perusahaan dapat mengetahui apakah memiliki cukup likuiditas untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya.
7. Laba Bersih
Laba Bersih adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan setelah dikurangi biaya produksi, biaya operasional, dan pajak. Laba Bersih ini digunakan untuk mengukur keuntungan bersih perusahaan.
Pengertian Laba Bersih
Laba Bersih adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan setelah dikurangi biaya produksi, biaya operasional, dan pajak. Laba Bersih ini digunakan untuk mengukur keuntungan bersih perusahaan.
Cara Menghitung Laba Bersih
Untuk menghitung Laba Bersih, caranya adalah:
Langkah | Cara Menghitung |
---|---|
1 | Kurangi total biaya produksi dan biaya operasional dari total penjualan untuk mendapatkan laba kotor |
2 | Kurangi pajak dari laba kotor untuk mendapatkan Laba Bersih |
Contoh Penggunaan Laba Bersih
Contoh penggunaan Laba Bersih dalam bisnis adalah ketika perusahaan ingin mengetahui keuntungan bersih yang dihasilkan dari operasionalnya. Dengan menghitung Laba Bersih, perusahaan dapat mengetahui keuntungan bersih yang dihasilkan setelah dikurangi biaya produksi, biaya operasional, dan pajak.
8. Arus Kas
Arus Kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dari perusahaan dalam suatu periode. Arus Kas ini digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan.
Pengertian Arus Kas
Arus Kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dari perusahaan dalam suatu periode. Arus Kas digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan.
Cara Menghitung Arus Kas
Untuk menghitung Arus Kas, caranya adalah dengan menjumlahkan semua penerimaan kas dan mengurangi semua pengeluaran kas dalam suatu periode.
Contoh Penggunaan Arus Kas
Contoh penggunaan Arus Kas dalam bisnis adalah ketika perusahaan ingin mengetahui likuiditasnya. Dengan menghitung Arus Kas, perusahaan dapat mengetahui apakah memiliki cukup kas untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya.
9. Hutang Lancar
Hutang Lancar adalah kewajiban finansial jangka pendek yang dimiliki oleh perusahaan, seperti hutang usaha atau hutang pajak. Hutang Lancar ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial jangka pendek.
Pengertian Hutang Lancar
Hutang Lancar adalah kewajiban finansial jangka pendek yang dimiliki oleh perusahaan, seperti hutang usaha atau hutang pajak. Hutang Lancar digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial jangka pendek.
Cara Menghitung Hutang Lancar
Untuk menghitung Hutang Lancar, caranya adalah dengan menjumlahkan semua kewajiban finansial jangka pendek yang dimiliki perusahaan.
Contoh Penggunaan Hutang Lancar
Contoh penggunaan Hutang Lancar dalam bisnis adalah ketika perusahaan ingin mengetahui kewajiban finansial jangka pendek yang dimilikinya. Dengan menghitung Hutang Lancar, perusahaan dapat mengetahui apakah memiliki cukup likuiditas untuk memenuhi kewajibannya.
10. Hutang Jangka Panjang
Hutang Jangka Panjang adalah kewajiban finansial jangka panjang yang dimiliki oleh perusahaan, seperti pinjaman bank atau obligasi. Hutang Jangka Panjang ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial jangka panjang.
Pengertian Hutang Jangka Panjang
Hutang Jangka Panjang adalah kewajiban finansial jangka panjang yang dimiliki oleh perusahaan, seperti pinjaman bank atau obligasi. Hutang Jangka Panjang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial jangka panjang.
Cara Menghitung Hutang Jangka Panjang
Untuk menghitung Hutang Jangka Panjang, caranya adalah dengan menjumlahkan semua kewajiban finansial jangka panjang yang dimiliki perusahaan.
Contoh Penggunaan Hutang Jangka Panjang
Contoh penggunaan Hutang Jangka Panjang dalam bisnis