Contoh Proyeksi Penjualan Bisnis Plan

Halo Sobat Bisnis! Bagaimana kabar bisnis kamu? Apakah sudah mempersiapkan bisnis plan yang matang? Jika belum, kamu perlu memahami pentingnya proyeksi penjualan dalam bisnis plan. Dalam artikel ini, kami akan memberikan contoh proyeksi penjualan yang dapat membantu kamu dalam mempersiapkan bisnis plan. Yuk, simak bersama!

Apa itu Proyeksi Penjualan?

Sebelum masuk ke contoh, mari kita bahas terlebih dahulu apa itu proyeksi penjualan. Proyeksi penjualan merupakan perkiraan jumlah produk atau jasa yang akan terjual dalam periode tertentu. Proyeksi penjualan sangat penting dalam bisnis plan karena dapat memberikan gambaran mengenai arah dan besar perusahaan untuk mencapai tujuan bisnisnya. Jika proyeksi penjualan baik, maka akan memudahkan perusahaan dalam mendapatkan investasi atau pendanaan dari pihak luar.

Ketika membuat proyeksi penjualan, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, di antaranya adalah:

Faktor Keterangan
Pasar Ukuran pasar yang ditargetkan dan potensi pertumbuhan di masa depan.
Kompetitor Analisis kekuatan kompetitor dan bagaimana perusahaan dapat bersaing dalam pasar.
Tren Perkembangan tren pasar yang dapat berdampak pada bisnis perusahaan.
Harga Penentuan harga yang tepat dan dalam kisaran yang dapat diterima oleh pasar.
Marketing Strategi pemasaran yang tepat dan mengenai target pasar yang dituju.

Contoh Proyeksi Penjualan

Berikut ini adalah contoh proyeksi penjualan untuk suatu bisnis di bidang kuliner.

Bulan 1 – 3

Pada bulan pertama hingga ketiga setelah dilakukan peluncuran bisnis, kami memproyeksikan penjualan sekitar Rp10.000.000 per bulan. Hal ini didasarkan pada hasil riset pasar terkait kebutuhan pasar akan jenis makanan yang kami tawarkan di daerah tersebut. Kami juga memiliki strategi promosi awal yang cukup agresif untuk menarik konsumen baru.

Dalam periode ini, kami memperkirakan akan ada beberapa biaya yang perlu kami keluarkan seperti biaya sewa tempat, biaya bahan baku, serta biaya tenaga kerja. Namun, biaya-biaya tersebut masih dapat diakomodasi oleh total penjualan yang diperoleh.

Bulan 4 – 6

Pada periode ini, kami memproyeksikan peningkatan penjualan hingga Rp20.000.000 per bulan. Hal ini didasarkan pada testimoni pelanggan yang memberi feedback positif terhadap menu yang kami tawarkan. Kami juga akan berfokus pada meningkatkan kualitas produk dan pelayanan agar pelanggan semakin puas dan loyal.

Dalam periode ini, kami juga akan memperoleh beberapa biaya baru seperti biaya perawatan dan perbaikan peralatan, biaya pelatihan karyawan, serta biaya promosi tambahan. Namun, kami yakin bahwa peningkatan penjualan yang dihasilkan akan cukup untuk menutupi biaya-biaya tersebut.

Bulan 7 – 9

Pada periode ini, kami memproyeksikan kenaikan penjualan hingga mencapai Rp35.000.000 per bulan. Hal ini didasarkan pada feedback positif yang semakin banyak diperoleh dari pelanggan serta strategi promosi yang lebih terfokus pada segmen pasar yang tepat.

Dalam periode ini, perusahaan akan mempertimbangkan untuk mengembangkan bisnis dengan menambahkan menu atau meluaskan wilayah pemasaran. Hal ini akan memerlukan biaya tambahan seperti biaya akuisisi lokasi baru, biaya riset dan pengembangan produk baru, serta biaya pelatihan karyawan tambahan. Namun, kami yakin bahwa akan ada kenaikan pendapatan yang cukup besar untuk menutupi biaya-biaya tersebut.

Bulan 10 – 12

Pada periode ini, kami memproyeksikan penjualan yang mencapai Rp50.000.000 per bulan. Hal ini didasarkan pada feedback positif yang semakin banyak diperoleh dari pelanggan, promosi yang lebih terfokus pada segmen pasar yang tepat, serta meluasnya jangkauan pemasaran kami.

Dalam periode ini, perusahaan akan mempertimbangkan untuk membuka cabang baru atau melakukan ekspansi bisnis ke wilayah lain. Hal ini akan memerlukan biaya tambahan seperti biaya konstruksi gedung baru atau biaya akuisisi lokasi baru, biaya riset dan pengembangan produk baru, serta biaya pelatihan karyawan tambahan. Namun, kami yakin bahwa dengan proyeksi penjualan yang baik, kita dapat memperoleh pendapatan yang cukup besar untuk menutupi biaya-biaya tersebut.

FAQ

Apa yang Harus Dilakukan Jika Proyeksi Penjualan Tidak Terpenuhi?

Jika proyeksi penjualan tidak terpenuhi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama, perusahaan dapat melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penjualan dan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Kedua, perusahaan dapat mengajukan pendanaan tambahan dari pihak luar atau melakukan restrukturisasi dalam bisnis plan.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Membuat Proyeksi Penjualan?

Waktu yang tepat untuk membuat proyeksi penjualan adalah saat menyiapkan bisnis plan atau saat akan melakukan pengajuan pendanaan dari pihak luar. Proyeksi penjualan juga dapat diperbarui secara berkala sesuai dengan kondisi pasar yang ada.

Berapa Lama Periode yang Disarankan untuk Memproyeksikan Penjualan?

Periode yang disarankan untuk memproyeksikan penjualan adalah 1-3 tahun. Namun, jika bisnis Anda berada di industri yang cepat berubah, bisa saja perusahaan perlu memproyeksikan penjualan dalam periode yang lebih pendek.

Apakah Proyeksi Penjualan Selalu Akurat?

Tidak selalu. Proyeksi penjualan bersifat perkiraan atau estimasi, sehingga ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penjualan yang tidak dapat diprediksi. Namun, dengan melakukan riset pasar yang tepat dan memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penjualan, proyeksi penjualan dapat menjadi cukup akurat untuk membantu keputusan bisnis.

Video:Contoh Proyeksi Penjualan Bisnis Plan