Cara Membuat Proyeksi Keuangan Bisnis Plan

Selamat datang sobat bisnis! Apakah kamu memiliki rencana untuk memulai bisnis baru atau mengembangkan bisnis yang sudah ada? Jika ya, maka kamu perlu membuat proyeksi keuangan dalam bisnis plan. Proyeksi keuangan akan membantu kamu untuk memperkirakan pendapatan, biaya, dan keuntungan yang mungkin didapatkan dalam setiap periode waktu. Di artikel ini, kami akan menjelaskan langkah-langkah cara membuat proyeksi keuangan dalam bisnis plan secara lengkap.

Pendahuluan

Sebelum memulai pembahasan, mari kita bahas sedikit mengenai pengertian proyeksi keuangan dalam bisnis plan. Proyeksi keuangan adalah perkiraan dari pendapatan, biaya, dan keuntungan yang akan didapatkan dalam periode waktu tertentu di masa depan. Proyeksi keuangan sangat penting dalam bisnis plan karena akan membantu kamu untuk memperkirakan besarnya modal yang dibutuhkan, mengambil keputusan investasi, dan menentukan target yang akan dicapai.

Kenapa Proyeksi Keuangan Dalam Bisnis Plan Penting?

Proyeksi keuangan dalam bisnis plan sangat penting karena dapat memberikan beberapa manfaat untuk bisnis, antara lain:

Manfaat Keterangan
Memperkirakan kebutuhan modal Dengan proyeksi keuangan, kamu akan dapat memperkirakan besarnya modal yang dibutuhkan untuk memulai atau mengembangkan bisnis.
Memperhitungkan keuntungan yang mungkin didapat Dengan memperkirakan pendapatan dan biaya, kamu dapat memperhitungkan keuntungan yang mungkin didapat dalam setiap periode waktu.
Memperkirakan keuntungan jangka panjang Dengan proyeksi keuangan, kamu dapat memperkirakan keuntungan jangka panjang yang mungkin didapat dalam bisnis.
Memberikan dasar dalam pengambilan keputusan Dengan mempunyai proyeksi keuangan yang baik, kamu dapat mengambil keputusan investasi yang tepat.

Langkah-langkah Cara Membuat Proyeksi Keuangan dalam Bisnis Plan

1. Memperkirakan Penjualan

Langkah pertama dalam membuat proyeksi keuangan adalah memperkirakan jumlah penjualan yang dapat dicapai dalam periode waktu tertentu. Penjualan dapat dihitung berdasarkan berbagai faktor, seperti jumlah produk yang dijual, harga jual, dan target pasar yang diinginkan.

Pertanyaan yang sering diajukan:

Bagaimana cara memperkirakan jumlah penjualan?

Cara memperkirakan jumlah penjualan adalah:

  1. Menentukan target pasar yang akan dituju.
  2. Menghitung ukuran pasar dan persentase pasar yang akan dicapai.
  3. Menghitung harga jual produk.
  4. Menghitung volume penjualan per periode waktu.

2. Menghitung Biaya Produksi

Langkah kedua dalam membuat proyeksi keuangan adalah menghitung biaya produksi dalam periode waktu tertentu. Biaya produksi dapat meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja, biaya sewa, dan lain-lain.

Pertanyaan yang sering diajukan:

Bagaimana cara menghitung biaya produksi?

Cara menghitung biaya produksi adalah:

  1. Menghitung biaya bahan baku yang dibutuhkan.
  2. Menghitung biaya tenaga kerja.
  3. Menghitung biaya sewa dan utilitas.
  4. Menghitung biaya overhead produksi.

3. Menghitung Biaya Operasional

Langkah ketiga dalam membuat proyeksi keuangan adalah menghitung biaya operasional yang dibutuhkan dalam periode waktu tertentu, seperti biaya administrasi, biaya pemasaran, dan biaya lain-lain.

Pertanyaan yang sering diajukan:

Bagaimana cara menghitung biaya operasional?

Cara menghitung biaya operasional adalah:

  1. Menghitung biaya administrasi, seperti gaji pegawai, peralatan kantor, dan biaya lain-lain.
  2. Menghitung biaya pemasaran, seperti biaya promosi, iklan, dan lain-lain.
  3. Menghitung biaya lain-lain, seperti biaya asuransi, biaya sewa kantor, dan lain-lain.

4. Menghitung Pendapatan

Langkah keempat dalam membuat proyeksi keuangan adalah menghitung pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk. Pendapatan dapat dihitung dengan cara mengalikan jumlah penjualan dengan harga jual.

Pertanyaan yang sering diajukan:

Bagaimana cara menghitung pendapatan?

Cara menghitung pendapatan adalah:

  1. Menghitung jumlah produk yang dijual.
  2. Menghitung harga jual produk.
  3. Mengalikan jumlah penjualan dengan harga jual produk.

5. Menghitung Laba Kotor

Langkah kelima dalam membuat proyeksi keuangan adalah menghitung laba kotor yang diperoleh dalam periode waktu tertentu. Laba kotor dapat dihitung dengan cara mengurangi biaya produksi dan biaya operasional dari pendapatan.

Pertanyaan yang sering diajukan:

Bagaimana cara menghitung laba kotor?

Cara menghitung laba kotor adalah:

  1. Menghitung pendapatan dari penjualan.
  2. Menghitung biaya produksi.
  3. Menghitung biaya operasional.
  4. Mengurangi biaya produksi dan biaya operasional dari pendapatan.

6. Menghitung Laba Bersih

Langkah keenam dalam membuat proyeksi keuangan adalah menghitung laba bersih yang diperoleh dalam periode waktu tertentu. Laba bersih dapat dihitung dengan cara mengurangi biaya produksi, biaya operasional, dan biaya pajak dari pendapatan.

Pertanyaan yang sering diajukan:

Bagaimana cara menghitung laba bersih?

Cara menghitung laba bersih adalah:

  1. Menghitung pendapatan dari penjualan.
  2. Menghitung biaya produksi.
  3. Menghitung biaya operasional.
  4. Mengurangi biaya produksi, biaya operasional, dan biaya pajak dari pendapatan.

FAQ Cara Membuat Proyeksi Keuangan Bisnis Plan

1. Apa yang dimaksud dengan proyeksi keuangan dalam bisnis plan?

Proyeksi keuangan adalah perkiraan dari pendapatan, biaya, dan keuntungan yang akan didapatkan dalam periode waktu tertentu di masa depan dalam bisnis plan.

2. Mengapa proyeksi keuangan dalam bisnis plan sangat penting?

Proyeksi keuangan sangat penting dalam bisnis plan karena akan membantu kamu untuk memperkirakan besarnya modal yang dibutuhkan, mengambil keputusan investasi, dan menentukan target yang akan dicapai.

3. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat proyeksi keuangan dalam bisnis plan?

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat proyeksi keuangan dalam bisnis plan adalah memperkirakan penjualan, menghitung biaya produksi, menghitung biaya operasional, menghitung pendapatan, menghitung laba kotor, dan menghitung laba bersih.

4. Apa yang harus dilakukan jika perhitungan dalam proyeksi keuangan tidak sesuai dengan kenyataan?

Jika perhitungan dalam proyeksi keuangan tidak sesuai dengan kenyataan, maka kamu perlu melakukan evaluasi dan memperbaiki perhitungan yang terdapat dalam proyeksi keuangan.

5. Apa yang harus dilakukan jika terjadi perubahan dalam bisnis?

Jika terjadi perubahan dalam bisnis, maka kamu perlu membuat perubahan pada proyeksi keuangan agar tetap sesuai dengan kenyataan.

Itulah sobat bisnis, langkah-langkah cara membuat proyeksi keuangan dalam bisnis plan. Dengan memperhatikan langkah-langkah tersebut, kamu dapat membuat proyeksi keuangan yang baik dan akurat untuk bisnis kamu. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kamu yang ingin memulai atau mengembangkan bisnis. Terima kasih telah membaca!

Video:Cara Membuat Proyeksi Keuangan Bisnis Plan