Halo Sobat Bisnis, seperti yang kita tahu, aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ormas yang menamakan diri mereka dengan Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI (GNPF-MUI) atau yang lebih dikenal sebagai Bisnis 212, telah menjadi sorotan publik dalam beberapa tahun terakhir.
Apa itu Bisnis 212?
Bisnis 212 adalah singkatan dari Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI. Gerakan ini awalnya muncul sebagai respons atas dikeluarkannya fatwa oleh Majelis Ulama Indonesia tentang penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada bulan Oktober 2016.
Dalam aksinya, Bisnis 212 telah berhasil mengumpulkan massa yang sangat besar dan melakukan demonstrasi damai di beberapa kota di Indonesia. Gerakan ini juga berhasil mencuri perhatian media internasional.
Mengapa Bisnis 212 Penting?
Bisnis 212 telah menjadi fenomena yang sangat penting dalam sejarah Indonesia. Aksi ini menunjukkan betapa besarnya pengaruh dari kelompok-kelompok masyarakat sipil dalam membuat perubahan di negara ini.
Gerakan ini juga menunjukkan betapa besar peran agama dalam dinamika politik di Indonesia.
Sejarah Bisnis 212
Bisnis 212 bermula dari fatwa yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia pada bulan Oktober 2016 tentang penistaan agama oleh Ahok. Hal ini memunculkan kecemasan di kalangan umat Islam di Indonesia.
Meskipun Ahok kemudian dinyatakan bersalah dalam kasus tersebut dan dipenjara, Bisnis 212 tetap melanjutkan aksinya.
Puncak aksi Bisnis 212 terjadi pada tanggal 2 Desember 2016, di mana ribuan orang berkumpul di Monas, Jakarta, untuk memprotes Ahok.
Bagaimana Bentuk Aksi Bisnis 212?
Bisnis 212 melakukan aksinya dengan cara melakukan demonstrasi damai. Dalam aksinya, mereka memakai atribut warna putih dan hitam untuk menunjukkan kepercayaan mereka terhadap Islam.
Banyak peserta aksi membawa spanduk dan poster yang menjelaskan tuntutan mereka. Mereka juga membawa alat pengeras suara untuk menyampaikan pesan mereka.
Siapa yang Terlibat dalam Bisnis 212?
Bisnis 212 melibatkan berbagai kelompok masyarakat sipil, termasuk ormas-ormas Islam, seperti Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan sejumlah ormas Islam lainnya.
Gerakan ini juga didukung oleh sejumlah organisasi Islam lainnya, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
Bagaimana Reaksi Publik Terhadap Bisnis 212?
Reaksi publik terhadap Bisnis 212 sangat bervariasi. Beberapa orang menyambut positif gerakan ini sebagai bentuk kebebasan berekspresi, sementara yang lain mengkritik aksi ini karena dianggap merusak ketertiban masyarakat.
Bahkan, beberapa orang juga menuduh bahwa gerakan ini terlibat dalam aksi kekerasan dan intoleransi.
Apa Saja Tuntutan Bisnis 212?
Bisnis 212 memiliki beberapa tuntutan utama, antara lain:
- Pemerintah harus mematuhi konstitusi dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Pemerintah harus menegakkan hukum dan menghukum yang bersalah atas tindakan penistaan agama.
- Pemerintah harus menghormati hak-hak konstitusional warga negara.
- Pemerintah harus memperbaiki tata kelola pemerintahan dan meningkatkan kualitas kepemimpinan untuk menjaga stabilitas dan keamanan nasional.
Bagaimana Dampak Bisnis 212 pada Pemerintahan?
Bisnis 212 memiliki dampak yang cukup besar pada pemerintahan. Berkat tekanan yang diberikan oleh gerakan ini, Ahok akhirnya dihukum dan dipenjara.
Namun, gerakan ini juga meninggalkan dampak negatif pada stabilitas politik di Indonesia. Beberapa orang menganggap gerakan ini sebagai bentuk intervensi dalam urusan politik negara.
Bagaimana Dampak Bisnis 212 pada Ekonomi?
Bisnis 212 juga memiliki dampak yang signifikan pada ekonomi Indonesia. Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh gerakan ini telah mengganggu aktivitas ekonomi di beberapa kota di Indonesia.
Banyak toko, restoran, dan tempat usaha lainnya tutup karena takut terkena kerusuhan atau kekerasan yang mungkin terjadi selama aksi unjuk rasa.
Apakah Bisnis 212 Masih Aktif Hingga Saat Ini?
Saat ini, Bisnis 212 tidak lagi melakukan aksinya secara besar-besaran seperti sebelumnya. Namun, kelompok-kelompok terkait masih aktif dan terus memperjuangkan tuntutan mereka melalui berbagai cara, seperti melalui media sosial atau aksi kecil-kecilan.
Bagaimana Sikap Pemerintah Terhadap Bisnis 212?
Pemerintah Indonesia telah menyatakan sikap mereka terhadap Bisnis 212. Mereka menyatakan bahwa gerakan ini harus menghormati hukum dan tata tertib yang berlaku.
Pemerintah juga menegaskan bahwa mereka tidak akan mentolerir tindakan kekerasan dan intoleransi dari kelompok ini atau kelompok mana pun.
Bagaimana Pandangan Agama tentang Bisnis 212?
Pandangan agama tentang Bisnis 212 sangat bervariasi. Beberapa organisasi Islam mendukung gerakan ini, sementara yang lain menolaknya.
Di sisi lain, beberapa pemuka agama juga mengecam aksi kekerasan dan intoleransi yang terjadi selama aksi unjuk rasa Bisnis 212.
Bagaimana Peran Media dalam Bisnis 212?
Media memiliki peran yang sangat penting dalam aksi Bisnis 212. Melalui liputan dan pemberitaan mereka, media telah membantu membuat gerakan ini menjadi sorotan publik yang besar.
Namun, media juga harus berhati-hati dalam meliput aksi unjuk rasa seperti ini. Beberapa media telah dituduh memihak atau memperkeruh situasi dengan pemberitaan yang tidak objektif.
Apa Pembelajaran dari Bisnis 212?
Bisnis 212 menunjukkan betapa pentingnya peran masyarakat sipil dalam membuat perubahan di negara ini. Gerakan ini juga menunjukkan bahwa agama masih memiliki peran penting dalam dinamika politik Indonesia.
Namun, Bisnis 212 juga menunjukkan bahwa aksi unjuk rasa dapat sangat berpengaruh pada aktivitas ekonomi dan stabilitas politik di Indonesia. Oleh karena itu, aksi seperti ini harus dilakukan dengan cara yang damai dan menjaga ketertiban masyarakat.
FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Bisnis 212
1. Siapa Pendiri Bisnis 212?
Tidak ada sosok tunggal yang dapat diidentifikasi sebagai pendiri Bisnis 212. Gerakan ini berkembang dari kecemasan dan kekhawatiran yang dirasakan oleh sejumlah kelompok masyarakat sipil di Indonesia.
2. Apa Tujuan dari Bisnis 212?
Tujuan utama dari Bisnis 212 adalah memperjuangkan tuntutan masyarakat terhadap penistaan agama dan menyuarakan kepentingan Islam dalam urusan politik di Indonesia.
3. Apakah Bisnis 212 Terkait dengan Organisasi Teroris?
Tidak ada bukti yang menghubungkan Bisnis 212 dengan organisasi teroris. Gerakan ini terdiri dari kelompok-kelompok masyarakat sipil yang memiliki kepentingan yang sama dalam memperjuangkan tuntutan mereka.
4. Apakah Bisnis 212 Berbahaya?
Bisnis 212 dapat berpotensi berbahaya jika aksi unjuk rasa yang dilakukannya tidak diatur dan diawasi dengan baik. Namun, sebagai gerakan masyarakat sipil, Bisnis 212 tidak secara inheren berbahaya.
5. Apakah Bisnis 212 Legal?
Bisnis 212 adalah gerakan masyarakat sipil yang tidak memiliki status hukum tertentu. Namun, mereka juga tidak dianggap sebagai organisasi yang ilegal.
Kesimpulan
Bisnis 212 adalah gerakan masyarakat sipil yang sangat penting dalam sejarah Indonesia. Aksi mereka menunjukkan betapa besar pengaruh kelompok-kelompok masyarakat sipil dalam membuat perubahan di negara ini.
Namun, Bisnis 212 juga menunjukkan bahwa aksi unjuk rasa dapat berdampak negatif pada stabilitas politik dan aktivitas ekonomi di Indonesia. Oleh karena itu, aksi seperti ini harus dilakukan dengan damai dan menjaga ketertiban masyarakat.
Tahun | Peristiwa |
---|---|
2016 | Dikeluarkannya fatwa MUI tentang penistaan agama oleh Ahok |
2 Desember 2016 | Aksi unjuk rasa terbesar Bisnis 212 di Monas, Jakarta |
2017 | Jakarta gubernatorial election, dimenangkan oleh Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang didukung oleh kelompok yang terkait dengan Bisnis 212 |
2018 | Pemilihan presiden Indonesia 2019, di mana kelompok yang terkait dengan Bisnis 212 mendukung pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno |