Sebutkan dan Jelaskan Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Halo Sobat Bisnis! Dalam dunia bisnis, studi kelayakan bisnis sangatlah penting. Studi kelayakan bisnis adalah analisis terhadap keuntungan dan kerugian suatu bisnis secara menyeluruh. Tujuan utama dari studi kelayakan bisnis adalah untuk mengetahui apakah suatu bisnis layak untuk dijalankan atau tidak. Pada artikel ini, kita akan membahas 20 tujuan studi kelayakan bisnis dengan penjelasan yang detail.

1. Mengetahui Potensi Pasar

Salah satu tujuan utama dari studi kelayakan bisnis adalah untuk mengetahui potensi pasar dari suatu bisnis. Dalam hal ini, seorang calon pengusaha harus melakukan pengamatan pasar dan memahami kebutuhan konsumen. Dari hasil observasi ini, calon pengusaha dapat menentukan apakah bisnis yang akan dijalankan memiliki peluang untuk berkembang atau tidak.

Sebagai contoh, jika calon pengusaha ingin membuka bisnis baju muslim online, maka dia harus melakukan studi tentang jumlah konsumen yang membeli baju muslim secara online, dari mana mereka membeli, dan berapa harga yang mereka rela bayar. Dari hasil studi ini, calon pengusaha dapat menentukan apakah bisnis baju muslim online akan memiliki peluang untuk berkembang atau tidak.

Berikut adalah contoh tabel yang menunjukkan hasil studi tentang konsumen yang membeli baju muslim secara online:

Lokasi Jumlah Konsumen Rata-rata Harga Pembelian
Jakarta 1000 Rp 300.000
Bandung 750 Rp 350.000
Surabaya 500 Rp 400.000

2. Mengetahui Potensi Keuntungan

Tujuan studi kelayakan bisnis yang kedua adalah untuk mengetahui potensi keuntungan yang dapat diperoleh dari suatu bisnis. Seorang calon pengusaha harus melakukan perhitungan biaya dan pendapatan, yang meliputi biaya produksi, biaya operasional, harga jual produk, dan jumlah produk yang dapat terjual.

Sebagai contoh, jika calon pengusaha ingin membuka bisnis cafe, maka dia harus melakukan perhitungan biaya untuk menyediakan makanan dan minuman, menyewa tempat, dan membayar gaji karyawan. Setelah itu, calon pengusaha dapat menentukan harga jual makanan dan minuman yang dapat bersaing di pasar. Dari hasil perhitungan ini, calon pengusaha dapat mengetahui potensi keuntungan yang dapat diperoleh dari bisnis cafe tersebut.

3. Mengetahui Risiko yang Dapat Terjadi

Setiap bisnis memiliki risiko yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Tujuan studi kelayakan bisnis yang ketiga adalah untuk mengetahui risiko yang dapat terjadi dan bagaimana cara mengatasi risiko tersebut.

Sebagai contoh, jika calon pengusaha ingin membuka bisnis properti, maka dia harus melakukan studi tentang risiko-risiko yang dapat terjadi, seperti penurunan harga properti atau susahnya mencari penyewa. Dari hasil studi ini, calon pengusaha dapat merencanakan strategi untuk mengatasi risiko-risiko tersebut.

4. Menentukan Modal yang Dibutuhkan

Setiap bisnis membutuhkan modal untuk memulai. Tujuan studi kelayakan bisnis yang keempat adalah untuk menentukan modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis.

Sebagai contoh, jika calon pengusaha ingin membuka bisnis peternakan ayam, maka dia harus menghitung biaya untuk membangun kandang, membeli bibit ayam, dan membeli pakan ayam. Dari hasil perhitungan ini, calon pengusaha dapat menentukan modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis peternakan ayam.

5. Menentukan Sumber Daya yang Dibutuhkan

Setiap bisnis membutuhkan sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya teknologi. Tujuan studi kelayakan bisnis yang kelima adalah untuk menentukan sumber daya yang dibutuhkan untuk memulai bisnis.

Sebagai contoh, jika calon pengusaha ingin membuka bisnis produksi kantong plastik, maka dia harus menentukan mesin-mesin produksi yang dibutuhkan, karyawan yang dibutuhkan, dan bahan baku yang dibutuhkan. Dari hasil studi ini, calon pengusaha dapat menentukan sumber daya yang dibutuhkan untuk memulai bisnis produksi kantong plastik.

6. Menentukan Struktur Organisasi

Setiap bisnis membutuhkan struktur organisasi yang jelas. Tujuan studi kelayakan bisnis yang keenam adalah untuk menentukan struktur organisasi yang tepat untuk bisnis yang akan dijalankan.

Sebagai contoh, jika calon pengusaha ingin membuka bisnis salon kecantikan, maka dia harus menentukan siapa yang akan menjadi manajer, siapa yang akan menjadi karyawan, dan siapa yang akan menjadi pelanggan. Dari hasil studi ini, calon pengusaha dapat menentukan struktur organisasi yang tepat untuk bisnis salon kecantikan.

7. Menentukan Lokasi Bisnis

Setiap bisnis membutuhkan lokasi yang strategis. Tujuan studi kelayakan bisnis yang ketujuh adalah untuk menentukan lokasi bisnis yang tepat untuk bisnis yang akan dijalankan.

Sebagai contoh, jika calon pengusaha ingin membuka bisnis warnet, maka dia harus memilih lokasi yang dekat dengan sekolah atau kampus. Dari hasil studi ini, calon pengusaha dapat menentukan lokasi bisnis yang strategis untuk bisnis warnet.

8. Menentukan Target Konsumen

Setiap bisnis membutuhkan target konsumen yang jelas. Tujuan studi kelayakan bisnis yang kedelapan adalah untuk menentukan target konsumen yang tepat untuk bisnis yang akan dijalankan.

Sebagai contoh, jika calon pengusaha ingin membuka bisnis jasa penerjemah, maka dia harus menentukan target konsumen yang tepat, seperti perusahaan yang berhubungan dengan bisnis internasional atau agensi penerjemah. Dari hasil studi ini, calon pengusaha dapat mengetahui target konsumen yang tepat untuk bisnis jasa penerjemah.

9. Menentukan Harga yang Bersaing

Setiap bisnis membutuhkan harga yang bersaing di pasaran. Tujuan studi kelayakan bisnis yang kesembilan adalah untuk menentukan harga yang bersaing untuk bisnis yang akan dijalankan.

Sebagai contoh, jika calon pengusaha ingin membuka bisnis penjualan buku, maka dia harus menentukan harga yang bersaing dengan penjual buku lain di pasar. Dari hasil studi ini, calon pengusaha dapat menentukan harga yang bersaing untuk bisnis penjualan buku.

10. Menentukan Rencana Pemasaran

Setiap bisnis membutuhkan rencana pemasaran yang jelas. Tujuan studi kelayakan bisnis yang kesepuluh adalah untuk menentukan rencana pemasaran yang tepat untuk bisnis yang akan dijalankan.

Sebagai contoh, jika calon pengusaha ingin membuka bisnis restoran, maka dia harus menentukan strategi pemasaran yang tepat, seperti membuat website dan promosi di media sosial. Dari hasil studi ini, calon pengusaha dapat menentukan rencana pemasaran yang tepat untuk bisnis restoran.

11. Menentukan Kebutuhan Teknologi

Setiap bisnis membutuhkan teknologi yang tepat. Tujuan studi kelayakan bisnis yang kesebelas adalah untuk menentukan kebutuhan teknologi yang tepat untuk bisnis yang akan dijalankan.

Sebagai contoh, jika calon pengusaha ingin membuka bisnis toko online, maka dia harus menentukan platform website, sistem pembayaran, dan sistem pengiriman yang tepat. Dari hasil studi ini, calon pengusaha dapat menentukan kebutuhan teknologi yang tepat untuk bisnis toko online.

12. Menentukan Waktu Pengembalian Modal

Setiap bisnis membutuhkan waktu untuk mengembalikan modal yang telah diinvestasikan. Tujuan studi kelayakan bisnis yang keduabelas adalah untuk menentukan waktu pengembalian modal yang tepat untuk bisnis yang akan dijalankan.

Sebagai contoh, jika calon pengusaha ingin membuka bisnis percetakan, maka dia harus menentukan waktu pengembalian modal yang realistis, berdasarkan perhitungan biaya produksi, harga jual, dan jumlah order yang dapat dihasilkan. Dari hasil studi ini, calon pengusaha dapat menentukan waktu pengembalian modal yang tepat untuk bisnis percetakan.

13. Menentukan Skala Bisnis

Setiap bisnis membutuhkan skala yang jelas. Tujuan studi kelayakan bisnis yang ketigabelas adalah untuk menentukan skala bisnis yang tepat untuk bisnis yang akan dijalankan.

Sebagai contoh, jika calon pengusaha ingin membuka bisnis produksi tas, maka dia harus menentukan skala yang tepat, seperti produksi dalam jumlah kecil atau besar. Dari hasil studi ini, calon pengusaha dapat menentukan skala bisnis yang tepat untuk bisnis produksi tas.

14. Menentukan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bisnis

Setiap bisnis dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Tujuan studi kelayakan bisnis yang keempatbelas adalah untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi bisnis yang akan dijalankan.

Sebagai contoh, jika calon pengusaha ingin membuka bisnis produksi mebel, maka dia harus menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi bisnis produksi mebel, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan kebijakan pemerintah. Dari hasil studi ini, calon pengusaha dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi bisnis produksi mebel.

15. Menentukan Kelayakan Finansial

Setiap bisnis harus memiliki kelayakan finansial. Tujuan studi kelayakan bisnis yang kelima belas adalah untuk menentukan kelayakan finansial dari bisnis yang akan dijalankan.

Sebagai contoh, jika calon pengusaha ingin membuka bisnis tour and travel, maka dia harus menentukan kelayakan finansial dari bisnis tour and travel, seperti keuntungan yang dihasilkan, biaya operasional, dan biaya pemasaran. Dari hasil studi ini, calon pengusaha dapat mengetahui kelayakan finansial dari bisnis tour and travel.

16. Menentukan Kualitas Produk atau Layanan

Setiap bisnis harus memiliki kualitas produk atau layanan yang baik. Tujuan studi kelayakan bisnis yang keenambelas adalah untuk menentukan kualitas produk atau layanan yang tepat untuk bisnis yang akan dijalankan.

Sebagai contoh, jika calon pengusaha ingin membuka bisnis wedding organizer, maka dia harus menentukan standar kualitas produk atau layanan yang harus dijaga, seperti dekorasi, catering, dan pemotretan. Dari hasil studi ini, calon pengusaha dapat menentukan kualitas produk atau layanan yang tepat untuk bisnis wedding organizer.

17. Menentukan Kebutuhan Karyawan

Setiap bisnis membutuhkan karyawan yang tepat. Tujuan studi kelayakan bisnis yang ketujuhbelas adalah untuk menentukan kebutuhan karyawan yang tepat untuk bisnis yang akan dijalankan.

Sebagai contoh, jika calon pengusaha ingin membuka bisnis jasa kebersihan, maka dia harus menentukan jumlah karyawan yang dibutuhkan, seperti cleaning service dan security. Dari hasil studi ini, calon pengusaha dapat menentukan kebutuhan karyawan yang tepat untuk bisnis jasa kebersihan.

18. Menentukan Jangka Waktu Operasional Bisnis

Setiap bisnis membutuhkan jangka waktu operasional yang jelas. Tujuan studi kelayakan bisnis yang kedelapanbelas adalah untuk menentukan jangka waktu operasional bisnis yang tepat.

Sebagai contoh, jika calon pengusaha ingin membuka bisnis online shop, maka dia harus menentukan jangka waktu operasional bisnis, seperti 24 jam atau hanya pada jam-jam tertentu. Dari hasil studi ini, calon pengusaha dapat menentukan jangka waktu operasional bisnis yang tepat untuk bisnis online shop.

19. Menentukan Sumber Daya Finansial yang Tersedia

Setiap bisnis membutuhkan sumber daya finansial yang tepat. Tujuan studi kelayakan bisnis yang kesembilanbelas adalah untuk menentukan sumber daya finansial yang tersedia untuk bisnis yang akan dijalankan.

Sebagai contoh, jika calon pengusaha ingin membuka bisnis produksi makanan ringan, maka dia harus menentukan sumber daya finansial yang tersedia, seperti investasi pribadi atau pinjaman bank. Dari hasil studi ini, calon pengusaha dapat menentukan sumber daya finansial yang tersedia untuk bisnis produksi makanan ringan.

20. Menentukan Dana Cadangan

Setiap bisnis harus memiliki dana cadangan yang cukup. Tujuan studi kelayakan bisnis yang kedua puluh adalah untuk menentukan dana cadangan yang cukup untuk bisnis yang akan dijalankan.

Sebagai contoh, jika calon pengusaha ingin membuka bisnis jasa catering, maka dia harus menentukan dana cadangan yang cukup untuk kebutuhan tambahan, seperti biaya bahan baku yang tiba-tiba naik atau biaya perbaikan peralatan. Dari hasil studi ini, calon pengusaha dapat menentukan dana cadangan yang cukup untuk bisnis jasa catering.

FAQ

1. Apa itu studi kelayakan bisnis?

Studi kelayakan bisnis adalah analisis terhadap keuntungan dan kerugian suatu bisnis secara menyeluruh.

2. Apa tujuan utama dari studi kelayakan bisnis?

Tujuan utama dari studi kelayakan bisnis adalah untuk mengetahui apakah suatu bisnis layak untuk di

Video:Sebutkan dan Jelaskan Tujuan Studi Kelayakan Bisnis